Pada perencanaan program komunikasi kita mengenala adanya diagram P. Dalam P-Process kita akan melaui beberapa tahap sebelum akhirnya sebuah media dapat terbentuk, pengembanganmedia dengan P-Process melalui tahapan Analisis, Desain Strategi, Pengembangan dan Uji CobaMedia, Implementasi dan Monitoring serta Evaluasi dan Perencanaan ulang. P-Process merupakan kerangka kerja yang digunakan sebagai panduan pengembangan startegi komunikasidari suatu program. P-Process digunakan untuk mengambangkan program komunikasi yangmempunyai cangkupan luas seperti pencegahan HIV, peningkatan kontrasepsi dan topik kesehatan lainnya
1. Analisis
Pada tahap pertama dalam P-Process adalah analisis pada tahap ini dinilai situasiyakni bagaimana pengaruh dari faktor determinan dan penyebab dari masalah.Premarital seks dipengaruhi oleh faktor determinan seperti rendahnya pengetahuan,sikap terhadap hubungan seks pra nikah, agama persepsi yang salah, model yangdiciptakan oleh media, pengaruh teman sebaya, renggangnya hubungan antar anggotakeluarga, kurangnya sumber informasi tentang kesehatan reproduksi, serta kurangnyapendidikan seks.Dalam analisa awal kita berusaha mencari kebutuhan target sasaran dan prioritasmana yang akan dicapai dalam program yang akan kita kembangkan, pada tahap inikita berusaha untuk memperkuat hubungan antar anggota keluarga sebagai salah satupesan kita untuk mencegah terjadinya hubungan seks pra nikah pada remaja, karenaselain diharapkan dengan memperkuat hubungan antar anggota keluarga akan mampu mengatasi masalah lainnya juga faktor determinan ini sangat jarang sekali diangkatdan dicari pemecahannya.Tahap analisis juga menilai audience atau komunikasi, pada tahap ini kita berusahamencari bagaimana akses media pada target sasaran dan bagaimana penggunaan suatumedia pada sasaran sehingga dikembangkan suatu bentuk media yang sesuai dengankebutuhan sasaran. Pada tahap analisis komunikasi didapatkan dari berbagai literaturbahwa remaja mempunyai akses yang besar terhadap media audio visual.
Setiap program atau project komunikasi selalu memerlukan desain strategi denganlangkah langkah yang telah ditentukan agar dapat terlaksana dengan efektif. Dalamdesain strategi ada beberapa langkah sebagai berikut :
- Menentukan tujuan
Tujuan ditentukan dengan kaedah SMART ( spesific, measurable, apropriate,relaistic dan time bound ). Pada penelitian ini pengembangan media tidak sampaipada langkah evaluasi dan monitoring sehingga tujuan tidak mengikuti kaedahSMART secara penuh. Tujuan pada penelitian ini tidak terrdapat ukuran yang jelas dan tidak mempunyai batas waktu.
- Mengembangkan pendekatan program dan posisioning
Pada penelitian ini berusaha menperkuat hubungan antar anggota keluarga, yangselama ini menurun, diharapkan dengan memperkuat hubungan antar anggotakeluarga sasaran yakni remaja mampu terhindar dari perilaku hubungan seks pra nikah. Dengan hubungan antar angota keluarga yang kuat remaja akanmendapatkan informasi dan nilai yang baik pada hub seks pra nikah yang merekaadopsi dari orang tua mereka
- Menentukan saluran
Untuk memperkuat hubungan antar anggota keluarga akan dipilih dua saluran dandua media yang berbeda. Pada penelitian ini akan dikembangkan media audiovisual yang ditujukan pada remaja, hal ini berdasar paparan media audio visualyang sangat tinggi pada remaja, dan akan dikembangkan pula media visual berupaposter yang ditujukan kepada orang tua. Dengan memberikan paparan poster padaremaja selain remaja mampu mulai bertanya juga orang tua mampu untuk mengajak bicara pada anaknya
- Menyusun rencana implementasi dan rencana evaluasi dan monitoring.
Penelitian hanya pada pengembangan media sehingga tidak dibuat rencanaimplementasi, dan rencana monitoring. Untuk evaluasi pada media hanyadilakukan pretest pada prototype yang telah dibuat dan dilakukan perbaikanapabila diperlukan
3. Pengembangan dan uji coba
MediaMengembangkan konsep material dan pesan harus menggabungkan ilmu dan seni,selain berdasarkan pada hasil tahap analisis dan desain strategi juga diperlukankretifitas untuk membangkitkan emosi yang mampu memotivasi sasaran.
- Pengembangan
Pada tahap ini berdasarkan hasil dari tahap 1 dan 2 maka akan dikembangkanfilm dan poster sesuai dengan keinginan dari orang tua dan remaja sehingga akandikembangkan film dan poster sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan mampumempengaruhi emosi dari orang tua dan remaja.
- Test
Konsep yang telah terbentuk akan diujicobakan berupa pretest kepada ahli mediapromosi kesehatan dan juga perwakilan dari orang tua dan remaja yangdiharapkan dapat memberikan masukan terhadap konsep film dan poster sebelumdikembangkan. Pretest dilakukan pada tampilan dan pesan yang telahdikembangkan
- Revisi.
Berdasarkan masukan dari ahli media, remaja pada film dan orang tua pada posterakan dilakukan perbaikan apabila diperlukan, diharapkan dengan melakukanperbaikan ini akan diperoleh konsep yang lebih baik dan lebih mendekatikeinginan dari remaja pada film dan orang tua pada poster dikembangkan film dan poster sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan mampumempengaruhi emosi dari orang tua dan remaja.
- Retest
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya materi yang telah direvisidilakukan tes ulang sehingga revisi yang dilakukan bisa optimal. Pada penelitianini tidak dilakukan test ulang pada konsep setelah direvisi dikarenakanketerbatasan waktu dan keterbatasan dana penelitian.
4. Implementasi dan Monitoring
Implementasi dan monitoring digunakan untuk landasan dan pengawasan terhadappelaksanaan program agar selalu dalam jalur yang telah dibuat, sehingga tidak terjadipengembangan yang akan mengakibatkan kerugian. Pada penelitian ini tahap ke 4 dan selanjutnya tidak dilakukan sehingga fim dan poster yang telah dikembangkan tidak di produksi secara masal untuk disebarkana.
- Produksi dan Penyebaran
Produksi dan penyebaran film dan poster bisa dilakukan dengan bekerjasamadengan pemerintah lokal dan lembaga swadaya masyarakat, lembaga swasta yangbergerak dalam bidang remaja dan keaehatan reproduksi sehingga sebaran darimedia yang telah kita kembangkan menjadi luas dan cakupan juga semakin maksimal.
- Latih pelatih dan petugas lapangan
Untuk implementasi yang lebih baik sebaiknya kita bisa menyiapkan pelatih danpetugas lapangan, sehingga pada akhirnya petugas yang nantinya akanmenyebarkan dan memperlihatkan film dan poster pada sasaran mampu untuk menjawab segala pertanyaan dan mampu mengajak remaja untuk lebih mudahberbicara dengan orang tua dan orang tua lebih memperhatikan anaknya.
- Manage dan monitoring terhadap pelaksanaan program.
Berdasarkan rencana evaluasi yang kita buat pada tahap 2 maka kita lakukanpemeriksaan hasil yang telah didapat selama pelaksanaan program sehinggaprogram tetap berjalan seuai rencana. Hasil dari monitoring tersebut dilakukankoreksi pada pertengahan program untuk mendapatkan peningkatan hasil.
5. Evaluasi dan perencanaan ulang
Evaluasi dilakukan untuk mengukur seberapa bagus capaian tujuan oleh program. Halini dapat untuk menjelaskan apakah program ini berjalan secara efektif atau tidak.Selain itu juga evaluasi juga dilakukan untuk melihat perbedaan keefektifan antarailm pada remaja dan poster pada orang tua. Hasil dari evaluasi digunakan untuk perencanaan program selanjutnya.
- Perhitungkan hasil dan dampak
Evaluasi yang telah dilakukan dapat melihat perubahan apa yang terjadi.Perubahan yang diharapkan pada pengetahuan dan sikap pada remaja dan orangtua tentang hubungan seks pra nikah. Selain itu juga dilihat dengan paparan filmdan poster apakah terjadi perubahan perilaku hubungan seks pra nikah padaremaja sebagai dampak dari penyebaran film dan poster pada masyarakat
- Menyebarkan hasil
Hasil yang telah diperoleh disebarkan kepada pemangku kebijakan mengenairemaja, hasil juga sebaiknya disebarkan kepada media dan penyokong danasehingga timbul kepedulian pada masyarakat tentang hubungan seks pra nikahdan upaya yang telah dilakukan seperti pembuatan film dan poster ini. Padapenyebaran hasil juga disebarkan kebutuhan yang lain yang bisa dikembangkanmaupun program yang sekiranya perlu dikembangkan pada masa mendatang
- Revisi atau desain ulang program
Hasil dari evaluasi akan menunjukkan kelemahan dari program sehingga untuk pelaksanaan program selanjutnya akan dilakukan revisi pada kelemahan program.Revisi bisa dilakukan pada materi, proses atau strategi dan aktivitas yang telahdilakukan sehingga program yang dikembangkan selanjutnya dapat klebih efektif dan mencapai tujuan secara optimal.
Kerangka Teori
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah dipaparkan sebelumnya,maka diperoleh kerangka teori sebagai berikut:
Gambar Kerangka Teori P-Process |
Keterangan:
Langkah 1: Analisis pada penyebab masalah hubungan seks pra nikah pada remaja, dan aksesremaja dan orang tua pada media
Langkah 2: Penentuan tujuan dan saluran yang akan dipilih dalam menyampaikan pesankepada remaja tentang penguatan hubungan antar anggota keluarga
Langkah 3: Pengembangan desain film dan poster dan pre test film dan poster kepada sasarandan ahli media
Langkah 4: Implementasi dan Monitoring (tidak dilakukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar